Qurban Di Tengah Merebaknya Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK)
(PKPH, Serang)-Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit hewan yang menular yang paling penting dan paling ditakuti oleh semua Negara di dunia. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi. Indonesia pernah beberapa kali kejadian wabah PMK, mulai dari masuknya PMK ke Indonesia pada tahun 1887 di Malang Jawa Timur, yang selanjutnya menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru di tanah air,sampai kejadian wabah terakhir di pulau jawa pada tahun 1983. Dengan berbagai upaya pengendalian dan penanggulangan PMK, akhirnya Indonesia berhasil mendeklarasikan status bebas PMK pada tahun 1986 melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 260/Kpts/TN.510/5/1986 dan kemudian mendapatkan pengakuan dunia terhadap status bebas PMK sebagaimana tercantum dalam Resolusi Organisasi Kesehatan Hewan Dunia/OIE Nomor XI tahun 1990. Namun kini penyakit PMK merebak kembali di tanah air, ada 2 provinsi yaitu provinsi Jawa Timur dan Aceh yang telah dinyatakan daerah wabah PMK melalui surat keputusan Menteri Pertanian.
Ditengah merebaknya penyakit PMK kini , umat islam di seluruh penjuru tanah air akan merayakan hari raya qurban dengan memotong hewan qurban. Pemotongan hewan qurban dilakukan setelah shalat idul adha dan hari tasriq yaitu 3 (tiga) hari setelah hari idul adha. Hewan qurban seperti sapi , domba, kambing merupakan hewan hewan yang rentan terkena penyakit PMK.
Berqurbanlah dengan hewan sehat
Hewan yang dikurbankan adalah unta, sapi, kambing dan domba sesuai firman Allah dalam al quran “supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka”(al-hajj 34). Dan hewan yang diqurbankan harus yang sehat dan tidak cacat , hal ini sesuai dengan sabda rasulullah: ”empat cacat yang tidak mencukupi dalam berqurban: buta sebelah atau kedua mata yang jelas, sakitnya nyata, pincang yang sampai kelihatan tulang rusuknya, dan lumpuh atau kurus yang tidak kunjung sembuh” (HR,At –Tirmidzi).
Hewan sehat memiliki ciri-ciri: lincah dan aktif, nafsu makan yang baik, mampu berdiri bertumpu pada empat kaki, bulu tidak kusam, memiliki cermin hidung yang basah dan lembab, lubang kumlah (lubang hidung, mulut, dan anus) bersih dan matanya bersinar. Adapun gejala klinis hewan sakit khusus yang terkena penyakit PMK sebagai berikut:
- Pada sapi
Penyakit PMK pada sapi ditandai dengan gejala yang sangat jelas, yaitu: sapi menderita sakit dan adanya hipersalivasi dan kepincangan. Kelenjar submandibular terlihat jelas membengkak, hewan tertular biasanya lebih sering berbaring. Selanjutnya tampak gejala kelesuan dan menurunnya nafsu makan,terdapat lesi berupa vesikel/lepuh atau erosin pada daerah mulut (lidah, gusi, langit-langit dan selaput lender pipi) dan teracak kaki.Suhu tubuh sekitar 40-41 0C . Pada sapi perah produksi menurun secara drastis,mastitis dan vesikel pada ditemukan pada putting dan ambing.
- Pada Domba dan kambing
Pada kambing dan domba, gejala klinis yang ditemukan bisanya sangat ringan dengan sedikit lesi.Akan tetapi pada hewan tertular parah akan menunjukan kepincangan mendadak pada salah satu kaki atau lebih. Lepuh terbentuk disekitar putting dan diantara teracak kaki dan korona kuku.
Daging Hewan Terkena PMK Aman Dikonsumsi
Menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia/OIE, virus PMK tidak mudah tranmisi pada manusia dan PMK bukan masalah kesehatan masyarakat. Daging terkena PMK aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar. Namun apabila ada daging hewan terpapar virus PMK supaya tidak menyebar pada hewan lain, perlu beberapa penananganan, salahsatunya dengan pelayuan. Virus PMK akan terinaktifasi pada daging yang mengalami pelayuan karena virus PMK inaktif pada pH di bawah 6. Umumnya daging dilayukan pada 0 0C -40 C minimal 18 jam untuk menyempurnakan proses biokimia berupa rigor mortis, pH normal daging yang dilayukan dapat mencapai 5,3 -5,7 .
Virus PMK dapat bertahan hidup pada limfoglandula dan sumsum tulang pada pH netral. Pada linfoglandula,sumsung tulang, jeroan,dan sisa-sisa gumpalan darah yang beku ataupun didinginkan, virus PMK bisa bertahan selama beberapa bulan. Oleh karena itu, apabila hewan terkena PMK telah dipotong, sebisa mungkin daging dipisahkan dengan tulang (deboning) dan limfoglandulanya. Daging,tulang, limpo glandula, jeroan dan produk olahannya yang direbus atau dipanaskan dalam wadah tertutup sehingga suhu internal mencapai 70 0C selama paling sedikit 30 menit atau perlakuan setara dapat menginaktivasi virus PMK.
Oleh: drh Jajang Deni Medik Veteriner, Dinas Pertanian Provinsi Banten
E-mail: jajangdeni5@gmail.com
Daftar Pustaka
Azmi Muhammad, 2022. Ungkapan Syukur Dengan Berkurban. http://ms-aceh.go.id/berita-artikel-galeri/artikel/189. Diunduh:26 Mei 2022.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2022. Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia Seri Penyakit Mulut dan Kuku, Kementerian Pertanian, Jakarta.
Soeparno, 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Sunarlim, R. dan Setiyanto, H. 2014. Pelayuan pada suhu kamar dan suhu dingin terhadap mutu daging dan susut bobot karkas domba. JITV, 19(3).
World Organisation For animal, 2021. Foot and Mooth Disease. http: www.oie.int/en/disease/foot and mouth disease. Diunduh pada : 26 Mei 2022.
Tags :