Adab dalam Politik

(PKPH, Jakarta)--Menghangatnya suhu dan tensi politik akhir-akhir ini menjelang PEMILU Tahun 2024 sejatinya menjadi penanda agar kita semua tetap rasional dan tenang, masa kampanye baiknya dipergunakan oleh para pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Para Calon Legislatif di semua tingkatan (DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) serta seluruh tim sukses dan para relawannya untuk berlomba menampilkan keunggulan dan kebaikan masing-masing. Bangun citra positif yang santun dan berkeadaban dalam mendongkrak popularitas untuk elektabilitas kandidat, tidak emosional atau arogan dalam koridor etika, akhlak dan moralitas yang baik.
Dalam perspektif demikian, Islam tidak mengajarkan ketika ingin mempromosikan kandidat dilakukan dengan cara melakukan pelecehan kepada kandidat lain, menjelekkan atau bahkan mencaci maki dan mengejek. Sebab manusia diwajibkan Tuhan untuk selalu menggunakan cara yang baik dalam berdakwah termasuk dalam politik.
Allah berfirman:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (QS. An Nahl:125).
Hadits Rasulullah :
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).
Politik itu adalah metode/cara bukan tujuan, bila Allah memberikan kemenangan maka kemenangan itu diyakini datang dari Allah dan bila Allah memberikan ujian, maka tidak ada istilah berputus asa. Sebab tujuan berpolitik dalam Islam bukan semata-mata merebut kekuasaan, tetapi bagaimana manusia bisa mengenal Tuhannya.
Dalam kegiatan politik, juga harus menghindari arogansi atau kesombongan disebabkan karena banyaknya pengikut atau kelebihan lainnya. Hartamu belum tentu menolongmu, tapi kebaikanmu walaupun kecil pasti menolongmu karena tidak akan ada kebaikan yang sia-sia dihadapan Allah Ta'ala. Maka tolong dan bantu para calon pemilih agar rasional bukan emosional apalagi taqlid.
Allah kembali berfirman :
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَّرِئَاۤءَ النَّاسِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ بِمَايَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al Anfal 47).
Maka, mari kita semua tetap mengutamakan adab dalam setiap tindakan dan seluruh kegiatan terlebih dalam politik. Tetap erat dan kuat dalam ukhuwah meski berbeda pilihan dan pandangan dalam politik, tidak tergesa-gesa apalagi terlampau berambisi serta tetap tenang agar tetap kondusif. Berpolitiklah sewajarnya karena Silaturahim selamanya.
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
Wallahu a’lam bissawab…
Kamis, 08 Februari 2024
Penulis: H.Adi Abdillah Marta, S.E ; Ketua 1 Pengurus Besar Mathla'ul Anwar
Tags :